$0D
Selamat Datang Di dunia-perjalanan.blogspot.com | Semoga Bermanfaat

Halaman

Klik Disini !

Kamis, 28 Juli 2011

Warna


Apa yang dimaksud dengan warna? Bagaimana warna dibuat?

Beberapa detail memiliki tempat yang penting dalam pikiran-pikiran manusia dan hal itu tak akan pernah berubah. Mari kita mulai dengan pohon-pohon, yang sangat kita kenal. Kemungkinan besar, warna pohon-pohon itu hijau atau berbagai corak warna hijau. Kita juga tahu bahwa pada musim gugur, dedaunan berubah warna. Mirip dengan itu, langit berwarna biru, nuansa abu-abu saat mendung atau kuning dan merah saat matahari terbit dan terbenam. Warna-warna buah tak pernah berubah; buah aprikot dan buah cerry yang kaya dan beraneka warna telah tertentu warnanya, dan selalu kita kenal. Setiap makhluk hidup dan setiap objek yang dipegang dibawah cahaya memiliki warna. Perhatikan baik-baik berbagai benda di sekeliling anda. Apa yang anda lihat? Meja, kursi, pepohonan yang terlihat dari jendela, langit, dinding rumah, wajah-wajah orang lain disekeliling anda, buah yang anda makan, buku yang anda baca saat ini… Masing-masing mempunyai warna yang berbeda. Pernahkah anda pikir bagaimana seluruh warna-warni ini dibentuk dan ditata?  

  1. Mari secara umum kita teliti apa yang diperlukan untuk pembentukan warna-warni yang memainkan peranan penting dalam kehidupan? Untuk pembentukan sebuah warna, misalnya, merah atau hijau, setiap proses berikut ini harus terjadi dan, lebih penting lagi, harus benar urutannya. Kondisi pertama yang diperlukan untuk pembentukan warna adalah adanya cahaya. Dalam hal ini, ada baiknya untuk mulai dengan memperhatikan sifat-sifat cahaya yang datang dari matahari.Untuk pembentukan warna-warna, cahaya yang datang dari matahari harus memiliki panjang gelombang tertentu untuk menghasilkan warna-warna.Bagian cahaya ini, yang dikenal sebagai "cahaya tampak", dibandingkan dengan semua cahaya lain yang dipancarkan oleh matahari adalah satu berbanding 1025. Ini hampir tak dapat dipercaya,  hanya sebagian kecil sekali dari cahaya matahari yang diperlukan untuk pembentukan warna-warna mencapai bumi.
  2. Sesungguhnya, sebagian besar sinar matahari yang disebarkan oleh matahari ke seluruh jagat raya mengandung beberapa karakteristik yang dapat merusak mata. Untuk itu, cahaya yang tiba ke bumi harus dalam suatu bentuk tertentu yang dapat dengan mudah dirasakan oleh mata dan tidak menyakitinya. Untuk itu, sinar-sinar ini harus melewati suatu penyaring. Penyaring raksasa ini adalah "atmosfir" yang meliputi bumi.
  3. Cahaya yang melewati atmosfir tersebar di seluruh muka bumi, dan saat menumbuk objek-objek yang ditemuinya, cahaya ini dipantulkan. Objek-objek tempat jatuhnya cahaya harus merupakan jenis yang tidak menyerap cahaya tetapi memantulkannya. Dengan kata lain, kualitas struktur objek-objek harus juga selaras dengan cahaya yang mencapai bumi agar warna dapat terbentuk. Kondisi ini juga dipenuhi dan gelombang cahaya baru dipantulkan dari objek-objek tempat menumbuknya cahaya yang datang dari matahari. 
  4. Langkah pokok lain dalam proses pembentukan warna adalah perlunya indera yang dapat menerima gelombang cahaya, yang tidak lain adalah mata. Adalah hal yang sangat pokok bahwa gelombang cahaya juga selaras dengan organ-organ penglihatan.
  5. Sinar yang datang dari matahari harus melewati lensa-lensa dan lapisan-lapisan mata dan kemudian diubah menjadi impuls-impuls syaraf di retina. Sinyal-sinyal ini kemudian harus diangkut ke pusat penglihatan pada otak, yang bertugas mengolah indera penglihatan.
  6. Ada satu langkah terakhir yang harus dipenuhi agar kita dapat 'melihat' warna. Tahap akhir dalam pembentukan warna-warna adalah penafsiran sinyal-sinyal listrik, yang masuk ke pusat penglihatan otak, sebagai "warna" oleh sel-sel syaraf yang sangat khusus yang terdapat di sana. 
Dari semua infomasi yang kita ketahui tentang warna, terlihat bahwa setiap proses yang terjadi selama pembentukan warna diatur dalam suatu kesetimbangan yang rumit. Tanpa adanya kesetimbangan ini, tidak bisa tidak, kita akan berada dalam suatu dunia gelap yang kabur, bukannya ada dalam dunia penuh warna-warni yang jelas, dan bahkan mungkin akan kehilangan kemampuan untuk melihat. Anggaplah diantara hal-hal tersebut di atas, ada satu – sel-sel syaraf yang merasakan sinyal-sinyal listrik yang dibangkitkan oleh retina – tidak ada. Cahaya matahari menjadi berada di luar spektrum tampak, selain itu juga bagian-bagian mata yang lain tidak akan berfungsi secara utuh, dan juga keberadaan atmosfir tidaklah akan cukup dan dapat menggantikan kekurangan ini. 

Peran Retina dalam Melihat
Marilah kita selidiki retina lebih dekat dan lebih detail. Anggaplah bahwa zat pewarna bernama "rhodopsin", yang bekerja pada retina, tidak ada. Rhodopsin adalah zat yang berhenti berfungsi saat cahaya terang benderang tetapi berfungsi kembali dalam kegelapan. Mata tak dapat melihat dengan jelas saat cahaya remang-remang kecuali jika sejumlah tertentu rhodopsin dihasilkan pada mata. Fungsi rhodopsin adalah untuk meningkatkan efisiensi dan dengannya mata membangkitkan impuls syaraf dari cahaya yang remang-remang. Zat ini dihasilkan sebanyak kebutuhan, tepat pada saat zat ini diperlukan. Saat kesetimbangan rhodopsin dapat terpelihara, citra-citra menjadi jelas. Apa yang akan terjadi jika rhodopsin, yang sangat berpengaruh dapat proses penglihatan, tidak ada? Jika hal itu terjadi, orang hanya mampu melihat dibawah cahaya terang. Dengan demikian terbukti bahwa ada sistem yang sempurna dalam mata, yang telah dirancang sampai dengan detail yang sekecil-kecilnya. 

Lalu, karya seni siapakah sistem ini, yang menyelamatkan kita dari kegelapan dan menyajikan sebuah dunia penuh warna kepada kita? 

Setiap tahap yang telah disebutkan sejauh ini meliputi suatu rangkaian proses-proses, yang memerlukan adanya kebijaksanaan, keinginan dan kekuasaan saat mereka diciptakan. Jelaslah bahwa tidak mungkin suatu rantai dari proses-proses yang hadir dalam keselarasan seperti ini terbentuk secara kebetulan. Juga tidaklah mungkin suatu sistem seperti ini terbentuk dengan berlalunya waktu. Hasilnya tak akan berubah sama sekali jika jutaan atau bahkan milyaran tahun dibiarkan berlalu. Sistem-sistem yang menghasilkan suatu dunia yang beraneka warna tidak akan pernah muncul secara kebetulan. Sistem-sistem sempurna seperti itu hanya dapat muncul sebagai hasil dari desain khusus, atau dengan kata lain mereka diciptakan. Allah memiliki cita rasa seni abadi dan kebijaksanaan yang meliputi seluruh jagat raya. Contoh-contoh dari cita rasa seni Ilahi dalam penciptaan yang tiada taranya tersebar di seluruh bagian jagat raya. Desain unik yang jelas terlihat dalam pembentukan warna pastilah juga hasil ciptaan Allah yang tak bersekutu. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ? (Q.S. Qaaf: 6)
"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia." (Al-Baqarah: 117)

Bersyukurlah Kita yang masih diberi kenikmatan untuk melihat karya seni yang sangat menakjubkan dari Sang Khalik Allah S.W.T
Semoga semua ini menjadi pemikiran dan pembelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik, dan selalu bersyukur atas NikmatNya.


© Harun Yahya Internasional 2004.
www.harunyahya.com



Selasa, 26 Juli 2011

"SEMUT" HEWAN YANG SANGAT MENGAGUMKAN


Makhluk Tuhan Yang Sangat Mengagumkan
 

Kita membutuhkan panduan untuk menunjukkan arah ketika bepergian ke negara lain, atau ke kota lain. Apalagi jika kita tidak mengetahui tempat yang kita tuju, jelas kita harus memiliki sebuah kompas dan peta. Peta memperlihatkan pada kita di mana kita berada dan menunjukkan arah yang dituju. Kita menemukan jalan dengan menggunakan peralatan-peralatan ini, dan bertanya pada orang lain sehingga tidak tersesat Pernahkah kalian memikirkan bagaimana makhluk-makhluk lain menemukan jalan mereka? Pernahkah kalian berpikir bagaimana seekor semut yang mencari makan di tengah padang pasir dapat kembali lagi ke sarangnya tanpa tersesat? Semut-semut hitam yang mendiami pesisir pantai Laut Tengah di Tunisia adalah beberapa di antara makhluk-makhluk yang membangun sarang mereka di padang pasir. Semut-semut ini sangat ahli dalam menemukan jalan mereka di padang pasir yang begitu luas dan bisa kembali ke sarang mereka tanpa bantuan kompas ataupun peta. Begitu matahari terbit, suhu di padang pasir mencapai 70o C (158o F). Semut meninggalkan sarang untuk mencari makan di tengah teriknya hari. Setelah berulang kali berhenti dan berputar-putar, ia kemudian menjalani jalur berliku dalam wilayah yang jauhnya sekitar 200 meter (655 kaki) dari sarangnya. Kalian bisa melihat jalur ini pada peta. Tapi jangan berpikir bahwa semut itu akan tersesat karena jalur yang berliku-liku ini. Sekali ia menemukan sumber makanan, semut akan mengikuti arah yang lurus dan kembali ke sarangnya. Kalau dibandingkan dengan ukuran semut yang sangat kecil, perjalanan semut ini kira-kira sama jauhnya dengan perjalanan seorang manusia yang berjalan pulang pergi dengan arah lurus setelah menjelajah sejauh 35 sampai 40 kilometer dari suatu titik di padang pasir. Bagaimana mungkin semut itu berhasil melakukan tugasnya yang pasti tidak mungkin dilakukan manusia? Tidak mungkin semut menemukan arahnya dengan melihat benda-benda. Tanda-tanda dan penunjuk jalan seperti pohon, bebatuan, sungai, atau danau yang membantu seseorang menemukan arah sangat jarang terlihat di padang pasir. Di mana-mana hanya pasir semata. Kalau pun ada tanda-tanda, tetap akan sama saja karena tidak mungkin seekor semut dapat mengingat tanda-tanda ini, untuk mengingat tempat mereka berada dan menggunakannya untuk menemukan jalan. Dengan memikirkan kejadian tersebut dengan cara seperti ini, kita akan dapat memahami dengan lebih baik, betapa hebatnya tugas yang dilakukan semut. Semut dapat mengerjakan tugas sulit ini berkat bentuk tubuh istimewa yang dianugerahkan kepadanya. Ada suatu sistem penentuan arah yang istimewa pada mata semut. Sistem yang ditempatkan Allah dalam mata semut ini lebih maju dibanding alat-alat mekanik untuk menentukan arah. Karena mampu menerima beberapa cahaya yang tidak bisa kita terima, semut dapat menentukan arah dan mengetahui di mana utara dan selatan. Berkat kemampuan ini, tidaklah sulit bagi semut untuk memperkirakan letak sarangnya, dan kembali ke sana. Manusia terlambat menyadari sifat-sifat cahaya. Namun, semut telah mengetahui dan memanfaatkan salah satu sifat cahaya yang tidak diketahui oleh manusia, sejak semut terlahir ke dunia. Sudah pasti, bentuk sempurna seperti mata semut ini tidak mungkin muncul karena kebetulan-kebetulan yang terjadi secara acak. Mata semut harus tetap seperti itu sejak semut itu ada. Jika tidak, semut tidak akan dapat kembali ke sarangnya di tengah panasnya gurun, dan tidak dapat bertahan. Pastilah mata seluruh semut gurun telah dilengkapi dengan sistem ini sejak hari pertama mereka muncul ke dunia. Allah, Yang Maha Mengetahui, menciptakan mata ini untuk mereka.

Apakah kita semua pernah berfikir bahwa semut mempunyai kelebihan yang sangat menakjubkan???
Kita sebagai Manusia yang di berikan kesempurnaan oleh Allah, janganlah kita sakiti makhluk yang kecil itu “Semut”
Semut termasuk makhluk Allah yang sangat mengagumkan marilah kita saling melindungi.
 

 

Senin, 25 Juli 2011

Software Bajakan di Indonesia


Nilai komersial software tanpa lisensi yang diinstal pada PC ataupun Notebook di Indonesia telah mencapai rekor U$$1,32 miliar pada tahun 2010, menunjukkan bahwa 87% program yang diinstal pada PC ataupun Notebook di Indonesia adalah produk tanpa lisensi. Jumlah kerugian tersebut adalah tujuh kali lipat dari nilai kerugian pada tahun 2003, dimana pada saat itu di Indonesia telah mencapai U$$157 juta. Pada tahun 2009, sebanyak 86% software yang diinstal pada komputer di Indonesia diperoleh secara ilegal dengan nilai mencapai U$$886 juta. Hal ini merupakan sebagian temuan Studi Pembajakan Software Global 2010 oleh Business Software Alliance (BSA)yang mengevaluasi status pembajakan software global. Studi pembajakan software global ini adalah studi yang dilakukan oleh BSA bersama IDC (International Data Corporation)untuk kedelapan kalinya. IDC adalah sebuah lembaga penelitian dan penganalisis pasar terkemuka di industri bidang IT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggabungkan 128 input data terpisah dari 116 negara dan wilayah di seluruh dunia. Penelitian tahun ini juga mencakup hal baru, yaitu survei opini publik pengguna komputer terhadap sikap dan perilaku sosial yang terkait dengan pembajakan software, yang di lakukan oleh Ipsos Public Affairs. Survei tersebut juga menunjukkan banyaknya pengakuan bahwa software berlisensi lebih baik daripada software bajakan karena lebih aman dan terpercaya. Masalahnya adalah banyak pengguna komputer yang tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang cara mendapatkan software berlisensi secara benar, misalnya dengan membeli software yang berlisensi tunggal untuk kemudian diinstal dan digunakan pada beberapa komputer atau men-download program dari jaringan P2P (Peer To Peer). Mereka tidak memahami apakah hal-hal tersebut merupakan hal yang legal atau tidak. Studi Pembajakan Software Global 2010 mencakup pembajakan atas seluruh software yang berjalan pada PC ataupun Notebook, termasuk dekstop. Ini mencakup sistem operasi, sistem software, seperti database dan paket keamanan, serta applikasi software dengan software gratis yang sah dan software open source yang tercakup dalam ruang lingkup penelitian.

Apakah di tahun 2011 akan meningkat, atau mengalami penurunan??? Kita semua berharap akan lebih baik, kita tunggu saja !!!

Sumber : PcMedia 06/2011
 

David Blog Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger