Konsep SIG
Definisi SIG :
— Kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng up date, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis [Esri, 90]
— Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan
Kemampuan SIG antara lain:
— Memetakan Letak à layer jalan, layer bangunan
— Memetakan Kuantitas à berhubungan dengan jumlah
— Memetakan Kerapatan ( Densities ) à memudahkan melihat densitas tiap daerah [biasanya menggunakan warna]
— Memetakan Perubahan à dapat dibuat untuk peta historikal*
— Memetakan Apa yang Ada di Dalam dan di Luar Suatu Area à untuk memonitor apa yang terjadi dan keputusan apa yang akan diambil dengan memetakan apa yang ada pada suatu area dan apa yang ada diluar area
Komponen SIG :
Hardware, Software, Data & Geographic Inf, dan Management
Aplikasi SIG : beberapa fasilitas yang merupakan standar untuk melengkapi peta yang tampil di layar monitor. antara lain :
— Legenda [keterangan tentang obyek-obyek yang ada di peta, seperti warna hijau adalah hutan dll]
— Skala [keterangan perbandingan ukuran di layar dengan ukuran sebenarnya]
— zoom in / out [Peta di layar dapat diperbesar dengan zoom in dan diperkecil dengan zoom out]
— Pan [peta dapat digeser-geser untuk melihat daerah yang dikehendaki ]
— Searching [untuk mencari dimana letak suatu feature]
— Pengukuran [Fasilitas ini dapat mengukur jarak antar titik, jarak rute, atau luas suatu wilayah secara interaktif]
— Informasi [Setiap feature dilengkapi dengan informasi yang dapat dilihat jika feature tersebut diKlik]
— Link [meghubungkan data feature pada peta dengan data dalam bentuk lain seperti gambar, video, ataupun web]
— Alat Tambahan (Peripherals)
— Alat Masukan (Input Devices) : key board, mouse, digitizers, pemindai (scanner), kamera digital, workstation fotogrametris digital.
— Alat Keluaran (Output devices) : monitor berwarna, printer, plotter berwarna, perekam film, dll.
SIG Sebagai Ilmu Multi Disiplin
Geografi , Statistika, Kartografi, Operations Research, Penginderaan Jauh, Ilmu Komputer, Fotogrammetri, Matematika, Ilmu Ukur Tanah, Perencanaan Sipil, Geodesi, Perencanaan Kota, dll, Sistem Informasi Lahan (Land Information System - LIS), Pemetaan terautomatisasi dan Pengelolaan Fasilitas (AM/FM-Automated Mapping and Facilities Management), Sistem Informasi Lingkungan (Environmental Information System -EIS), Sistem Informasi Sumber Daya (Resources Information System), Sistem Informasi Perencanaan (Planning Information System), dan Sistem Penanganan Data keruangan (Spatial Data Handling System)
Cakupan Aplikasi SIG :
— Pengelolaan Fasilitas à fasilitas kota
— Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan à analisis dampak lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam
— Jaringan Jalan à rute kendaraan, lokasi perumahan dan jalan, dll
— Perencanaan dan Rekayasa à perencanaan sipil
— Sistem Informasi Lahan
— Dua jenis data yang digunakan untuk membangun basis data SIG yaitu:
1. DATA SPASIAL
•  $3B Titik posisi dengan format : Sepasang koordinat (X,Y) dengan tanpa mempunyai dimensi panjang dan luas (area).
• Garis, dengan format : kumpulan pasangan-pasangan koordinat yang mempunyai titik awal dan titik akhir mempunyai dimensi panjang tapi tidak mempunyai luas.
• Area (poligon), dengan format: kumpulan pasangan-pasangan koordinat yang mempunyai titik awal dan titik akhir yang sama, mempunyai dimensi panjang dan luas
• Permukaan (surface) dengan format : area dengan besaran (X, Y, Z), mempunyai dimensi luas, panjang dan ketinggian.
2. DATA ATRIBUT/DESKRIPTIF
• Formulir dan daftar dalam bentuk list dengan format : kode alfabetik, kode alfanumerik dan angka-angka
• Laporan lengkap, dengan format : kata, kalimat dan keterangan lain
• Keterangan Gambar (grafis) dengan format : kata, angka, keterangan petunjuk liputan area, keterangan simbol.
Data Digital untuk SIG
DIGITIZE dan SCAN : Memasukan data grafis peta (hardcopy), gambar-gambar konstruksi di-digit atau di-scan dan kemudian dirubah ke model data vector
GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) : Memasukan data grafis 3D dari hasil pendigitasian posisi objek di lapangan menggunakan GPS Satellite Receiver
Data Digital ETS untuk SIG
ELECTRONIC TOTAL STATION (ETS) : Memasukan data grafis 3D dari hasil pendigitasian posisi objek di lapangan menggunakan Digital Theodolite & Level.
FOTO UDARA dan KOMPI -LASI FOTOGRAMETRI : Memasukan data grafis 3D dari hasil pendigitasian model foto udara stereo menggunakan Analytical Stereo Plotter
PENGINDERAAN JAUH (Remote Sensing) : Memasukan data citra satelit melalui proses pengolahan citra digital format raster. Bila dimiliki citra stereo, melalui proses stereo matching, diperoleh data Digital Elevation Model (DEM).
Sistem Inderaja (aktif maupun pasif), data satelit, foto udara dimasukan dengan melalui image processing yang akan menghasilkan data citra dalam bentuk raster dan data SIG yang berupa grid sel. Setelah melalui proses stereo matching (jika citranya memenuhi syarat) maka data DEM maupun DTM (utk model 3D) kemungkinan akan diperoleh.
DIGITAL ELEVATION MODEL (DEM) : Memasukan data citra satelit stereo atau foto udara stereo, diperoleh data Digital Elevation Model (DEM) untuk surface analysis.
VIDEO : Memasukan data grafis 2D/3D dari hasil pendigitasian objek nyata atau model prototype menggunakan Couple Charge Device (CCD) Camera
AUDIO : Memasukan data suara 2D (mono) / 3D (stereo) dari hasil perekaman suara objek nyata atau model prototype menggunakan Digital Audio System
WORD PROCESSING : Memasukan data text atau atribut sebagai deskripsi lengkap karakteristik objek nyata atau model prototype menggunakan Word and Spreadsheet Processing System
Berikut adalah alasan dibutuhkannya SIG.
Penanganan data geospatial sangat buruk, peta dan statistik sangat cepat kadaluarsa, data dan informasi sering tidak akurat, tidak ada pelayanan penyediaan data, tidak ada pertukaran data
Dan begitu SIG diterapkan, didapat keuntungan berikut.
penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam format baku, revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah, data geospatial dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan, menjadi produk bernilai tambah, data geospatial dapat dipertukarkan, produktivitas staf meningkat dan lebih efisien, penghematan waktu dan biaya, keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik.
Menurut anda bagaimana perkembangan SIG saat ini?
Sumber : Perkuliahan STMIK ASIA MALANG
3 komentar:
bagus...ajri desain blogx dong vid.......
makasih bro.
ini masih dalam proses sama2 belajar, InsyaAllah aku ajarin hehehehe :D
wow. thanks infonya
Kumpulan artikel ilmiah
Posting Komentar